Beberapa hari ini Alaric senang sekali menggunakan kata 'Aku' untuk merepresentasikan dirinya sebagai subjek. Kalau sebelum-sebelumnya di lebih banyak menggunakan kata 'Aal' untuk menyebut diri. Misal ketika ingin pipis, dia biasanya bicara,
"Mamah, Aal mau pipis."
Atau
"Aal gemes sama ayah."
Nah... sekarang kalimatnya mulai berubah menggunakan kata ganti orang pertama tunggal tadi, yakni 'Aku'.
"Punya siapa mainan ini?" Tanya ayah.
Kalau dulu Alaric menjawa dengan kalimat,
"Punya Aal"
Sekarang kalimatnya berubah menjadi,
"Punya Aku."
"Aku suka makan udang."
"Aku mau main di luar." Dan sebagainya.
Kapan sebenarnya penggunaan kata ganti 'Aku' ?
Menurut penelitian para pemerhati anak di Australia, bayi mulai menggunakan kata 'Aku' atau saya ketika berusia 24 bulan hingga 30 bulan. Sebelumnya di usia 18 bulan anak mulai memahami dirinya melalui nama.
Oke, kalau begitu Alaric terlambat dari rata-rata kebanyakan anak dalam hal penggunaan kata ganti 'Aku' karena baru muncul di usia 33 bulan ini.
Namun di balik itu, penggunaan bahasa Indonesia yang sedikit formal sudah Al lakukan sejak dia bisa berbicara dengan cukup jelas. Karena penggunaan yang konsisten itu, banyak sekali kosakata yang Al punya. Baik itu kosakata tentang tubuh, rangka, hewan, maupun kendaraan.
wah berarti lumrah ya anak manggil dirinya aku. ini aku diprotes keluarga karna disini meng-aku-kan diri ke orang yg lebih tua itu terkesan ga sopan
ReplyDeleteWah... sopan ga sopan itu kan balik lagi ke persepsi kita orang dewasa ya.
DeleteTapi semua anak akan melewati proses ini entah di usia keberapanya.